Dahulu aku bersujud,
di antara sayap-sayap malaikat,
namaku disebut dalam zikir langit,
Azazil, sang hamba yang taat.
Aku bukan gelap,
aku pernah cahaya.
Di atas gunung ibadah, aku duduk bersama cinta,
menanti titah dari Yang Maha Kuasa.
Lalu datang dia, manusia,
tanah yang dibentuk dengan ruh suci.
Dan turunlah perintah sujud kepadanya.
Aku gentar, bukan karena benci,
tapi karena hatiku hanya ingin bersujud kepada Ilahi.
Namun Tuhan tak ingin ditaati dengan syarat,
Dia ingin disembah dengan tunduk total.
Dan aku, makhluk yang merasa paling mengerti
ternyata tak paham sepenuhnya arti patuh.
Aku menolak.
Dan langit menutup pintunya.
Nama Azazil pun hilang,
diganti, Iblis yang terkutuk selama-lamanya.
Sejak itu aku berjalan dalam malam,
menjadi bayangan di balik niat,
membisikkan ragu ke dalam dada-dada lemah,
mengulang luka yang pernah kuterima.
Tapi tahukah kalian?
Dosa pertamaku bukan mencuri, bukan darah, bukan dusta.
Dosaku adalah merasa paling tahu tentang cara mencintai Tuhan.
Dan itulah awal dari semua kesesatan.
B. Chairil Anwar
