Oleh: Mukhamad Aliun, S.Sy., S.Pd.I., M.Pd.
(Ketua Majelis Tabligh PDM Kendal)
Setiap individu pada hakikatnya adalah seorang pemimpin, dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang amir (kepala negara) adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu keutamaan seorang pemimpin adalah kemampuannya mencetak dan melahirkan kader-kader terbaik. Suatu bangsa, kelompok, organisasi, atau lembaga akan mengalami kemunduran, bahkan kehancuran, apabila tidak mempersiapkan kader yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Oleh karena itu, penting adanya kesiapan regenerasi, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. An-Nisa: 9 dan QS. Yusuf: 108).
Rasulullah SAW merupakan teladan utama dalam kepemimpinan. Salah satu bentuk keteladanan beliau adalah keberhasilannya dalam mencetak kader-kader terbaik. Para sahabat dan pengikut beliau yang unggul tersebut diabadikan dalam kitab Hilyatul Auliya karya Imam Abu Nu’aim Al-Asfahani. Kitab tersebut memuat biografi para sahabat, ulama salaf, dan wali Allah yang telah menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia (QS. Yusuf: 108).
Demikian pula di lingkungan Muhammadiyah, sosok KH. Ahmad Dahlan memberikan teladan nyata dalam menyiapkan dan melahirkan kader-kader unggul untuk melanjutkan perjuangan dakwah dan kepemimpinannya. Berkat hal tersebut, Muhammadiyah mampu berkembang pesat, tidak hanya di berbagai pelosok tanah air, tetapi juga di berbagai belahan dunia, yang ditandai dengan berdirinya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di sejumlah negara.
Muhammadiyah juga terus konsisten mengambil peran kebangsaan dan kemanusiaan dalam dinamika nasional maupun global. Kiprah ini menjadi bukti konkret bahwa gerakan Islam yang diemban Muhammadiyah bersifat amaliah, mendorong kemajuan, serta memberi pencerahan dan kemaslahatan bagi masyarakat luas.
Kader-kader unggul yang lahir dari bimbingan KH. Ahmad Dahlan terdokumentasikan dalam berbagai buku, antara lain: KH. Ahmad Dahlan & Kader-Kader Teladan, KH. Ahmad Dahlan Sang Penyantun, Matahari Pembaharuan: Rekam Jejak KH. Ahmad Dahlan, Tokoh dan Pimpinan Tarjih: Riwayat Hidup dan Pemikiran, Kehidupan & Perjuangan Ayahku: Riwayat Hidup KRH. Hadjid, dan beberapa karya lainnya.
Salah satu kader terbaik KH. Ahmad Dahlan adalah K.R.H. Hadjid. Sejak usia muda, beliau telah mendapatkan kepercayaan dari para pendiri awal Muhammadiyah, khususnya KH. Ahmad Dahlan. Karena ketekunannya mengikuti pengajian serta kesungguhannya dalam mengamalkan ajaran sang guru, K.R.H. Hadjid tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu memikul amanah besar. Ia dipercaya menjadi anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1924 dalam usia yang masih relatif muda, yakni 26 tahun.
Sejak saat itu, K.R.H. Hadjid senantiasa terpilih dalam setiap Muktamar Muhammadiyah, mengemban berbagai jabatan penting. Bahkan, ia sempat diusulkan menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), meskipun tawaran tersebut tidak ia terima. Selama aktif di Muhammadiyah, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Tarjih, Ketua Majelis Tabligh, dan terakhir sebagai Penasehat PP Muhammadiyah dari tahun 1966 hingga akhir hayatnya pada tahun 1977.
Salah satu kontribusi besar lainnya dari K.R.H. Hadjid adalah dalam bidang kaderisasi ulama. Beliau merupakan salah satu pelaksana utama dalam pendirian Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) pada 20 April 1968. PUTM merupakan lembaga yang bertujuan mencetak kader ulama Muhammadiyah yang kompeten dalam bidang ilmu keislaman, dakwah, tafaqquh fiddin, pendidikan, dan kepemimpinan Islam.
Dengan keberadaan PUTM, Muhammadiyah tidak hanya menyiapkan kader struktural, tetapi juga kader ideologis dan intelektual, yang menjadi garda depan dakwah pencerahan dan pembaharuan Islam di Indonesia dan mancanegara.
Editor : B. Chairil Anwar
Foto By : Andre Production & suaraaisyiyah.id