Pemuda, Bangsa dan Agama

Oleh : Naufal Abdul Afif (Sekertaris Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PDPM Kendal)

Pemuda adalah individu yang berada dalam fase transisi dari masa remaja menuju dewasa, yang ditandai dengan semangat, keberanian, kekuatan fisik dan mental, serta potensi besar dalam menciptakan perubahan. Dalam perjalanan hidupnya, pemuda kerap dihadapkan pada berbagai pilihan penting yang akan menentukan arah masa depan. Karakter khas pemuda dalam mengambil keputusan seringkali dilandasi oleh idealisme tinggi, semangat juang yang membara, serta keinginan kuat untuk memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya.

Dalam sejarah peradaban Islam, peran pemuda sangat menonjol. Sejarah mencatat bagaimana para sahabat Nabi yang masih belia memainkan peran strategis dalam dakwah dan perjuangan Islam. Sebut saja Ali bin Abi Thalib yang menjadi orang pertama dari kalangan anak muda yang memeluk Islam, atau Usamah bin Zaid yang diangkat menjadi panglima perang di usia 17 tahun. Ada juga Mus’ab bin Umair yang menjadi duta Rasulullah ke Madinah dalam usia muda dan berhasil mengislamkan dua suku besar, Aus dan Khazraj. Ini membuktikan bahwa dalam Islam, pemuda adalah agen perubahan dan penggerak utama dalam membangun peradaban.

Hari ini, pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari gerakan Islam yang berkemajuan memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan estafet perjuangan tersebut. Pemuda Muhammadiyah dapat berperan aktif melalui penguatan literasi keislaman, keterlibatan dalam isu-isu sosial, pendidikan, pemberdayaan ekonomi umat, hingga pengembangan teknologi dan inovasi. Melalui amal usaha Muhammadiyah seperti sekolah, rumah sakit, dan lembaga sosial, pemuda Muhammadiyah bisa menjadi motor penggerak perubahan yang mencerahkan dan membebaskan masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.

Dalam konteks pembangunan bangsa, pemuda adalah aset strategis. Mereka memiliki daya kreasi, inovasi, serta semangat juang tinggi yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman. Pemuda Muhammadiyah khususnya di Kendal, harus dapat mengambil peran dalam membangun karakter bangsa yang berakhlak mulia, berdaya saing, dan berkeadilan. Melalui potensi organisasi, sumberdaya manusia yang unggul, dan berbagai gerakan sosial yang dilakukan, harapanya kita bisa menjadi pionir dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih beradab.

Sebagaimana didalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. Al-Kahfi: 13)

Rasulullah SAW juga bersabda:  “Tujuh golongan yang akan mendapat naungan di hari yang tiada naungan selain naungan-Nya, salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pemuda yang menjadikan ibadah dan perjuangan sebagai bagian dari kehidupannya akan mendapat kemuliaan di sisi Allah. Maka dari itu, pemuda harus terus menuntut ilmu, aktif dalam dakwah, memperkuat ukhuwah, serta membangun kemandirian ekonomi dan sosial. Melalui pendidikan, teknologi, ekonomi kreatif, dan dakwah digital, pemuda muhammadiyah bisa membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Akhirnya, pemuda adalah pilar utama bangsa dan agama. Di tangan kitalah masa depan Islam dan Indonesia ditentukan. Maka, menjadi keharusan bagi kita kader pemuda Muhammadiyah hari ini untuk terus bergerak, belajar, berjuang, dan mengabdi. Dengan semangat Islam berkemajuan, kita harus menjadi suluh dalam kegelapan zaman, serta menjadi garda depan dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai tauhid, keadilan dan kemanusiaan.

Foto by : PDPM Kendal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *