Edisi 02
KEMUKJIZATAN PENULISAN AL-QUR’AN (Rasm Utsmani)
Oleh: Ikhsan Intizam, Lc. M.Ag.
(Ketua PDM Kendal)
Al-Qur’an diturunkan dengan susunan huruf dan penulisan yang penuh mukjizat. Setiap tambahan atau pengurangan huruf bukanlah kebetulan, melainkan menyimpan pesan yang mendalam. Salah satunya dapat kita lihat dalam perbedaan penulisan kata ihsan dalam dua bentuk: احسنا (tanpa alif) dan إحسانا (dengan alif).
1. Kata احسنا (tanpa alif)
Kata احسنا disebutkan sebanyak 11 kali dalam Al-Qur’an, di antaranya:
- Al-Baqarah: 178, 229
- An-Nisa: 26, 62
- Al-An’am: 151
- At-Taubah: 100
- An-Nahl: 90
- Al-Isra: 23
- Al-Ahqaf: 15
- Ar-Rahman: 60 (disebut dua kali)
Penulisan tanpa alif menunjukkan makna kebaikan yang ringan, mudah dilakukan, dan berkesinambungan. Walaupun kebaikan itu kecil, jika dilakukan terus-menerus dengan istiqamah, maka ia bernilai besar di sisi Allah.
Misalnya dalam Surat Ar-Rahman ayat 60:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
Kebaikan di sini tidak dibatasi pada sesuatu yang berat atau besar, melainkan segala bentuk kebaikan, sekecil apa pun, tetap bernilai dan akan dibalas oleh Allah dengan kebaikan.
2. Kata إحسانا (dengan alif)
Adapun penulisan إحسانا (dengan alif) hanya disebutkan 1 kali saja dalam Al-Qur’an, yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 83:
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”
Mengapa dalam ayat ini kebaikan ditulis dengan alif? Para ulama tafsir menjelaskan bahwa penambahan alif melambangkan kesulitan, berat, dan ujian besar dalam melaksanakan perintah tersebut.
Konteks ayat ini berbicara tentang Bani Israil, yang dikenal suka mengingkari janji dan durhaka, bahkan hati mereka lebih keras dari batu. Maka ketika diperintahkan berbuat baik kepada orang tua, hal itu terasa sangat berat bagi mereka. Seakan-akan alif pada إحسانا menjadi simbol kesulitan, penghalang, atau pembatas untuk benar-benar mewujudkan kebaikan tersebut.
3. Hikmah Perbedaan Penulisan
Dari sini kita bisa memahami bahwa penulisan berbeda bukanlah kesalahan tulis, melainkan bagian dari kemukjizatan Rasm Utsmani.
- Tanpa alif (احسنا): kebaikan yang mudah, ringan, dan bisa dilakukan oleh siapa saja dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: senyum, salam, membantu tetangga, menyingkirkan duri di jalan, atau menafkahkan sebagian harta.
- Dengan alif (إحسانا): kebaikan yang lebih berat, membutuhkan kesungguhan, pengorbanan, dan kesabaran besar. Contohnya: berbuat baik kepada kedua orang tua meski mereka keras, menjaga adab meski disakiti, atau menunaikan janji yang sangat sulit dipenuhi.
4. Contoh Aktual dalam Kehidupan
- احسنا tanpa alif: ketika seseorang setiap hari membuang sampah pada tempatnya, mengucap salam pada tetangga, atau menyisihkan seribu rupiah untuk anak yatim. Ringan, kecil, tapi istiqamah.
- إحسانا dengan alif: seorang anak yang tetap merawat orang tuanya yang sudah sepuh, meski sering dimarahi atau dituduh yang bukan-bukan akibat sakit tua. Itu berat, butuh hati yang lapang, dan kesabaran luar biasa.
Penutup
Perbedaan satu huruf saja dalam Al-Qur’an menyimpan lautan makna. Penulisan احسنا dan إحسانا adalah bukti nyata bahwa Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, melainkan kitab yang penuh mukjizat, bahkan dalam cara tulisannya.
Semoga kita dimudahkan Allah untuk menjalankan kedua jenis kebaikan itu: kebaikan ringan yang bisa dilakukan sehari-hari, dan kebaikan besar yang mungkin terasa berat, namun sangat bernilai di sisi-Nya.
(Diringkas dan diadaptasi dari: إعجاز رسم القرآن, تأليف: محمد شملول)