Kendal, 14 Juni 2025 — Malam itu, Convention Hall KH. Ahmad Azhar Basir, MA RSI Muhammadiyah Kendal terasa istimewa. Bukan hanya karena ruangan penuh sesak oleh para undangan, tapi karena sebuah film dengan jiwa yang besar tengah diluncurkan: Pandawa: Mengubah Derita Menjadi Bahagia.
Film ini bukan sekadar tontonan. Di balik layar, ada tangan-tangan relawan muda dari MDMC Jawa Tengah yang bekerja penuh cinta. Di kursi sutradara, Sani Al-Kindi menenun kisah tentang perjuangan para relawan Muhammadiyah yang hadir di medan bencana, bukan sebagai pahlawan yang ingin dipuja, tapi sebagai manusia yang memilih untuk hadir di saat paling sulit.
Begitu layar mulai memutar adegan demi adegan, emosi pun mengalir. Ada yang tertunduk haru, ada yang mengangkat tangan mengepal, dan tak sedikit yang meneteskan air mata. Film ini berhasil menyentuh hati, mengingatkan bahwa di balik angka-angka korban bencana, ada cerita pengorbanan, keberanian, dan ketulusan yang sering tak terdengar.
Dalam sambutannya, sang produser eksekutif, Naibul Umam, menyampaikan bahwa film Pandawa adalah potret nyata kehidupan relawan Muhammadiyah. “Mereka datang dari latar belakang yang berbeda, tapi dipersatukan oleh semangat yang sama, memberi manfaat,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Muhammadiyah. Ketua PDM Kendal, KH. Ikhsan Intizam, menyampaikan apresiasi yang tinggi. “Dakwah lewat kamera itu medan baru yang belum banyak dijelajahi. Kami dari PDM Kendal mendukung sepenuhnya gerakan ini,” tuturnya bangga. Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk penghargaan berupa biaya produksi kepada tim Kultum Sinema senilai 10 juta rupiah.
Memberikan Penghargaan Kepada KULTUM SINEMA
Apresiasi juga datang dari Prof. Masrukhi mewakili PWM Jawa Tengah. Ia mengajak para sineas muda Muhammadiyah untuk tidak merasa kecil. “Karya ini punya ruh. Tak kalah jika disandingkan dengan film-film nasional. Ingat, setiap masa ada manusianya, dan sekarang masanya kalian,” katanya memberi semangat.
Suasana semakin haru ketika Dr. Mariman Darto, staf khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, turut menyampaikan penghargaan yang sama besarnya. “Film seperti ini jujur dan apa adanya. Jauh dari kemewahan tapi penuh makna,” ungkapnya, seraya memberikan penghargaan tambahan sebesar Rp10 juta dan dukungan dari kementerian untuk keberlanjutan karya-karya seperti ini.
(Staf Khusus Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah)
Momen puncak terjadi ketika seluruh kru dan pemain naik ke atas panggung. Mereka disambut dengan tepuk tangan panjang dan jingle MDMC yang dikumandangkan oleh siswa-siswa SMAN 1 Sukorejo — yang juga ikut berperan sebagai figuran. Di wajah mereka terlihat jelas: bangga, haru, dan kebahagiaan yang tulus.
Sutradara Sani Al-Kindi menutup acara dengan kalimat yang menggugah:
“Dakwah tidak selalu harus lewat mimbar. Kamera pun bisa menjadi mimbar. Dan malam ini, semoga kita telah berdakwah dengan hati.”
Gala premier film Pandawa bukan hanya sebuah peluncuran film tapi juga peluncuran harapan baru bahwa dakwah dan kemanusiaan bisa bersatu dalam medium yang lebih luas, lebih menyentuh, dan lebih menginspirasi.
B. Chairil Anwar